7 Kerajaan Hindu Budha di Kalimantan yang belum kamu
ketahui
Bertemu lagi dengan kita di nusantara tempodoeloe membahas
sejarah memang ada yang bilang itu membosankan tapi ingat kita bisa belajar
banyak hal di situ, lanjut saja setelah kita kemarin membahas soal nusantara pada
zaman prasejarah, sekarang kami akan mengajak anda untuk mengulas kerajaan-kerajaan
Hindu Budha. Tentu sangat panjang bila ingin mengulas semua kerajaan-kerajaan
di indonesia, oleh karena itu yang kita bahas kali ini adalah kerajaan
hindi-budha yang pernah berjaya di Pulau Borneo atau Kalimantan. Memang
sangatlah sulit untuk mendapatkan informasi tentang kerajaan tapi kami selalu berusaha
untuk menyajikan artikel yang terbaik. Langsung saja kita bahas kerajaan yang
petama di bawah ini.
![]() |
daerah kekuasaan Kerajaan Kutai |
KERAJAAN KUTAI
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorah hindu kerajaan ini yang
memiliki bukti peninggalan tertua diantara kerajaan-kerajaan lain di nusantara.
Kerajaan kutai berdiri sekitar abad ke-4 berada di Muara Kaman, Kalimantan
Timur tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Tidak ada prasati yang jelas menyebutkan
nama kerajaan tersebut dan memang sangat sedikit informasi untuk di dapat.
Informasi hanya bisa didapat dari yupa/prasasti dalam upacara pengorbanan dari
abad ke-4.
Yupa
![]() |
salah satu Yupa peninggalan |
Ada 7 yupa
yang menjadi sumber utama para ahli untuk menggali informasi tentang kerajaan
kutai ini. Yupa adalah tugu batu yang dimanfaatkan sebagai tugu peringatan yang
dibuat oleh para brahmana atas kedermawanan raja Kutai Mulawarman. Disalah satu
yupa diketahui bahwa raja yang sedang menjabat ialah raja Mulawarman, namanya
dicatat dalam yupa karena kedermawanannya
dalam menyedekahkan 20.000 ekor sapi untuk kaum brahmana.
BERAKHIRYA KERAJAAN KUTAI
Kerajaan
paling tua ini runtuh saat Raja Kutai bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di bunuh oleh Raja
Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Mandapa, dan perlu di ingat kembali
ini adalah kerajaan Kutai Martadipura berbeda dengan kerajaan Kutai
Kartanegara. Kerajaan Kutai kartanegara sendiri berada di ibukota di Kutai Lama
(Tanjung Kute). Selajutnya Kutai Kartanega menjadi kerajaan islam sejak tahun 1735
dan sekarang disebut dengan Kesultanan Kutai Kartanegara.
NAMA-NAMA RAJA KUTAI
1.
Maharaja Kudungga, gelar anumerta
Dewawarman(pendiri)
2.
Maharaja Aswawarman (anak Kudungga)
3.
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
4.
Maharaja Marawijaya Warman
5.
Maharaja Gajayana Warman
6.
Maharaja Tungga Warman
7.
Maharaja Jayanaga Warman
8.
Maharaja Nalasinga Warman
9.
Maharaja Nala Parana Tungga Warman
10.
Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.
Maharaja Indra Warman Dewa
12.
Maharaja Sangga Warman Dewa
13.
Maharaja Candrawarman
14.
Maharaja Sri Lanka Dewa Warman
15.
Maharaja Guna Parana Dewa Warman
16.
Maharaja Wijaya Warman
17.
Maharaja Sri Aji Dewa Warman
18.
Maharaja Mulia Putera Warman
19.
Maharaja Nala Pandita Warman
20.
Maharaja Indra Paruta Warman
21.
Maharaja Dharma Setia Warman
KERAJAAN SRI BANGUN
Kota bangun terletak sekitar 80 km dari tenggarong yaitu
kota kutai kartanegara terletak disisi kiri sungai mahakam. Sebuah daerah yang
memiliki sejarah peradaban lama, bekar wilaya kerajaan sri bangun dengan raja
yang paling terkenal bernama Qeva. Di perkirakan kerajaan ini bawahan dari
kerajaan hindu Martadipura tapi justru kerajaan ini menunjukan corak sebagai
kerajaan budha, seperti yang ditemukan dari peninggalan kerajaan tersebut ialah
arca Budha dan patung Lembu Nandi yang disebut oleh masyarakat setempat dengan
Singa Noleh.
![]() |
Patung Budha yang berbahan Perunggu |
Patung lembu tersebut berada di dataran tinggi yang
berhadapan langsung dengan sungai mahakam, dan kawasan ini sekarang dikenal
dengan sebagai situs Sri Bangun. Strategisnya letak situs Sri Bangun juga
dimanfaatkan oleh sultan dari Kerajaan Kutai Kertanegara Aji Muhammad
Salehuddin, sebagai tempat persembunyian ketika kalah perang dengan Pasukan
Belanda di tahun 1844. Situs Sri Bangun hingga saat kini masih di keramatkan
oleh penduduk setempat, karena dipercaya Kerajaan Sri Bangun yang memang penuh
misteri, hingga kini dipercaya masih ada tapi secara gaib.
KERAJAAN
WIJAYAPURA
Kerajaan
bercorak hindu-budha ini terletak di sekitar muara Sungai Rejang,Kalimantan
Barat, dan berdiri sekitar aabad ke-7. Kerajaan Wijayapura ini juga dikenal
sebagai Kerajaan Sambas Kuno oleh masyarakat setempat. Bukti kuat keberadaan
kerajaan ini adalah benda-benda aerkeologi berupa gerabah, patung seperti masa
hindu dan diperkiran oleh para ahli berasal dari abad ke-6 sampai 7 masehi.
Kerajaan Sambas Kuno sebernarnya merupakan koloni dari Kerajaan Bakulapura,
kemudian menjadi kolini dengan Kerajaan Tanjungpura, yang menjadi Kerajaan
bawahan Majapahit. Dari kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Kerajaan Majapahit
menguasai hampir seluruh nusantara tak terkecuali kerajaan yang berada di
Kalimantan. Ada riwayat yang menyebutkan ditemukannya patung-patung sesembahan
dibuat dari emas, dan 9 arca Hindu Budha dari emas di Sambas, tapi sayangnya
artefak itu tidak disimpan di Indonesia tapi di British Museum London.
KERAJAAN
TAJUNGPURA
![]() |
wilayah kekuasaan tanjungpura |
Para Penguasa
Untuk mengetahui jejak atau
silsilah Kerajaan Tanjungpura dan Matan. Ada salah satu versi yang menyebutkan
silsilah kerajaan matan yang di peroleh dari keluarga Kerajaan Matan itu
sendiri:
Kerajaan Tanjungpura
1.
Sang Maniaka atau Krysna Pandita (800M-?)
2.
Hyang-Ta (977-1025)
3.
Siak Bahulu (977-1025)
4.
Rangga Sentap (1290-?)
5.
Prabu Jaya atau Brawija (1447-1461)
6.
Pangeran Prabu atau Raja Baparung (1461-1481)
7.
Panembahan Pudong Prasap (1481-1501)
8.
Penembahan Kalahirang (1501-1512)
9.
Panembahan Bandala (1512-1538)
10.
Panembahan Anom (1538-1565)
11.
Panembahan Dibarokh atau Sibiring Mambal (1565?-1590)
Kerajaan Matan
1.
Giri Kusuma (1590-1608)
2.
Ratu Sukadana (1608-1622)
3.
Penembahan Ayer Mala (1622-1630)
4.
Sultan Muhammad syafeiudin, Panembahan Meliau,
Cakra (1630-1659)
5.
Sultan Muhammad Zainuddin (1659-1725)
6.
Pangeran Agung (1710-1711)
Dan runtuh nya Kerajaan Matan yaitu pada saat pangeran Agung
mempimin Kerajaan Matan terjadilah perebutan kekuasan dan mengakibatkan terpecah
nya kerajaan tersebut.
KERAJAAN KURIPAN (KALIMANTAN
SELATAN)
Kerajaan
kuripan atau disebut dengan Kahuripan adalah kerajaan kuno yang berada di
Kalimanta Selatan yang ibukotanya terletak di kecamatan Danau Panggang, Hulu Sungai
Utara, Kalimantan Selatan. Berlokasi beresebelahan dengan negeri Candi Agung. Kerajaan
tersebut dipimpin oleh satu Ratu yang bernama Ratu Kuripan. Dan digantikan oleh
Kerajaan Negar Dipa pada tahun 1387. Mayoritas penduduk kerajaan Kuripan
beragama Budha. Kerajaan Kuripan adalah sebutan lain dari Kerajaan Tabalong
yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis langsung oleh Empu
Prapanca seorang pujangga Majapahit pada tahun 1365. Kerajaan Kahuripan ini
diduga sama dengan kerajaan Tanjungpuri atau Kerajaan Nan Sarunai adalah
bawahan dari Kerajaan Kahuripan. Selanjutnya kekuasaan kerajaan Kuripan yaitu
orang-orang pribumi di gantikan oleh penguasa baru dari dari Dinasti Negara
Dipa yang berdarah Majapahit.
KERAJAAN NEGARA
DIPA
Kerajaan
yang berada di pedalaman Kalimantan Selatan, wilayahnya terbentang dari Tanjung
Silat sampai Tanjung Puting. Didirikan oleh Raja pertama Ampu Djatmaka sejak
tahun 1387. Ibukota pertama kerajaan ini terletak di Candi Laras, kemudian
dipindahkan di Candi Agung. Pusat bandar dan perdagangan Kerajaan Negara Dipa
berada di di Bandar Muara Rampiau. Menurut Tutur Candi, Kerajaan Kahuripan adalah
yang lebih dulu berdiri. Karena raja Kerajaan Kahuripan menyayangi Empu Jatmika
sebagai anaknya sendiri setelah tua, kemudian seluruh wilayah kekuasaan nya (Kahuripan)
dinamakan sebagai Kerajaan Negara Dipa, nama daerah yang di tingali oleh Empu
Jatmika. Raja terakhir yang memimpin Kerajaan Negara Dipa adalah Putri Kalungsu
sampai di tahun 1495, tidak diketahui runtuhnya kerajaan ini.
KERAJAAN NEGARA
DAHA

Raja-raja Negara Daha
1.
Raden sakar sungsang/Raden Sari Kaburungan/Panji
Agung Rama, putera dari Ratu Kalungsu/Ratu terakhir negara Dipa
2.
Raden Sukarama bergelar Maharaja Sukarama (kakek
dari Sultan Suriansyah, Sultan Banjar I)
3.
Raden Paksa bergelar Pangeran Mangkubumi
kemudian Maharaja Mangkubumi
4.
Raden Panjang bergelar Raden Tumenggung
Wilayah Kerajaan ini meliputi provinsi Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kerajaan Tanjungpura dan di
sebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Runtuhnya Kerajaan
Negara Daha di karenakan kemelut di Kahuripan/Negara Daha di tahun 1526. Beberapa
tumenggung melarikan diri ke negeri Paser di perbatasan Kerajaan Kutai
Kartanegara dan mendirikan kerajaan baru diaerah tersebut dengan nama Kerajaan
Sandurangas.
Sebetulnya masih banyak lagi kerajaan Indonesia yang menjadi Sejarah Indonesia yang tak ternilai oleh apapun. 7 kerajaan Hindhu Budha di Kalimantan, adalah salah satu nya.
Terimakasih telah membaca artikel ini semoga kecintaan terhadap sejarah khususnnya sejarah indonesia semakin kental. sekian dari kami tunggu artikel selanjurnta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar