Selamat datang di Nusantara tempodoeloe, dikesempatan kali
ini kami mengajak sobat untuk melihat bagaimana kehidupan manusia di zaman
prasejarah dan bagaimana pekembangannya dari masa ke masa. Nusantara pada periode prasejarah mencakup periodeyang dibilang
cukup lama, di perkirakan sudah 1,7 juta silam yang lalu ini didasari oleh
temuan temuan yang ada dan masih terjaga. Temuan itu diantara lain temuan fosil
kerangka hewan ataupun manusia (HOMINID), kemudian temuan sisa sisa peralatan
dari batu batuan, logam (besi atau perunggu), dan tentunya gerabah.
GEOLOGI
Dilihat dari sisi geologinya
indonesia (nusantara) merupakan pertemuan antara lampeng benua utama yaitu
Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia. Kemudian kepulauan
yang ada di Indonesia saat ini terbentuk 10.000 tahun tahun lalu pada
berakhirnya zaman es. Berakhirnya zaman es ialah 20.000-10.000 tahun yang lalu
dan berdampak meningkatnya suhu di bumi dan peningkatan permukaan air laut yang
sangat drastis oleh karena itu terbentuklah serangkaian perairan Selat
Karimata, Laut China Selatan, Selat Malaka, dan Laut Jawa. Dan pada periode
inilah Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau kalimanta dan pulau
pulau kecil lainya terbentuk, kemudian dibagian timur nusantara Pulau Irian dan
kepulauan Aru terpisah dengan benua utama Australia. Kenaikan air laut ini
membuat penduduk wilayah ini terpisah dan terdorong terbentuknya masyarakat
modern nusantara.
FLORA, FAUNA, DAN
HOMINID
Akibat dari sejarah geologi nusantara itulah mempengaruhi
keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di Indonesia ini. Seperti wilayah
laut selatan jawa dan nusa tenggara ini disebut wilayah Karst karena nusantara di wilayah ini dulu merupakan dasar laut dan
terbentuk dari endapan kapur terumbu karang purba. Laut dangkal yang berada
diantara Sumantra, Kalimantan, dan Jawa termasuk Bali adalah perairan muda yang
terbentuk setelah zaman ex berakhir 10.000 tahun sebelum era modern, dan inilah
yang menjadikan ada banya sekali kemiripan jenis tumbuhan maupun hewan di 3
pulau tersebut. Sebagai cotohnya harimau, gajah, kerbau, sapi, badak, babi, dan
berbagai unggas yang hifup didaratan tersebut
Makhluk yang konon mirip manusia
yang disebut hominin telah menghuni nusantara adalah manusia jawa. Fosil yang
ditemukan bagian tengkorak pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois di Ngawi
tahun 1891. Seletah penemuan itu sejak tahun 1934, G.H.R. Von koenigswald
bersama timnya menemuakan fosil hominin di salah satu sungai jawa yaitu sungai
bengawan solo lebih tepatnya di sangira dan ngandong serta di tepi sungai
Brantas di dekat mojokerto. Para ahli paleontologi sekarang berpendapat bahwa
fosil-fosil yang ditemukan adalah bentuk
primitif Dan berdasarkan pengukuran radio metri terhadap vulkanik diduga usia
nya lebih tua 1,5-1,7 juta tahun silam.
MIGRASI MANUSIA
Homo sapiens pertama kali diduga
masuk nusantara 100.000 tahun lalu melalui india. Fosil pertama kali diketahui
berada di jaawa ditemukan oleh Van Rietschoten di Wajak, Tulungagung fosil
tersebut ditemukan bersama dengan tulang tapir, hewan yang saat ini sudah tidak
ada di jawa. Serta ditambah penemuan penemuan di Pegunungan Sewu sejak awal
paruh kedua abad ke-20 hingga sekarang. Meskipun berasal dari masa budaya yang
berbeda, fosil tersebut menunjukan sebuah ciri-ciri Austromelanesoid suatu ras
yang sekarang menduduki di Pulau Papua, Australia, Melanesia.
PERIODISASI
·
PALEOLITIK
( zaman batu tua)
Di periode ini di Nusantara
diketahui dari alat-alat batu kasar atau dari cangkang kerang yang di temukan
diberbagai tempat nusantara. Temuan temuan fosil tersebut menjadi petunjuk
penting hingga pada tahun 2004 ditemukan kembali fosil hominid di Patiayam
(kudus), Miri (Sragen), Sambungmacan(Sragen), Trinil(Ngawi), Kedungbrubus(kab.
Madiun). Kemudian ada analisis dari penemuan tulang mamalia yang berasal dari
era pleistosen mencatat ada sekitar 18 luka akibat dari bekas irisan alat
cangkang kerang yang kemungkinan saat menyembelih lemu purba. Tanda dari bekas
irisan pada tulang tersebut menunjukan bukti bahwa alat iris tertua dari
cangkang kerang yang ditajamkan di dunia.
·
NEOLITIK
(zaman batu baru)
Batu kasar yang ditajamkan adalah salah satu bukti peradaban neolitik,
misalnya mata cangkul yang diasah dan mata kapak batu. Batu yang di asah
kemudian dihaluskan ini dibuat oleh orang-orang Austronesia yang menghuni di
indonesia. Pada periode ini disisi lain ada perkembangan tradisi megalitik di
Nusantara yang berkwmbang secara independen, dan akan menjadi dasar dari
tradisi indonesia pada masa selanjutnya.
·
ZAMAN
PERUNGGU
Dong Son adalah budaya yang
membawa dan menyebarkan teknik peleburan dan pembuatan alat dari logam perunggu,
pertanian lahan basah, ritual pengorbanan kerbau, praktik megalitik, dan tenun
ikat di indonesia. Praktik tradisi ini banyak ditemukan di masyarakat Toraja
dan Batak serta beberapa pulau di Nusa Tenggara. Artefak dari peradaban ini
adalah gendang perunggu Neraka yang ditemukan di seantore Nusantara dan kapak
perungu upacara.
SISTEM KEPERCAYAAN
Masyarakat
dari manusia purba Nusantara ada menganut ajaran animisme dan dinamisme dengan
kata lain memuliakan roha alam dan nenek moyang. Pemuliaan terhadap nenek
moyang ini menyebar luas di kepulaun
Nusantara dari masyarakat Nias, Dayak, Batak, Toraja, Papua. Pemuliaan ini
diwujudkan dalam upacara-upacara seperti sukuran panen yang memanggil roh
dewata pertanian, hingga upacara kematian dan pemakaman yang rumit untuk
mempersiapkan dan menantarkan arwah orang yang baru meninggal menuju alam nenek
moyang. Tradisi spiritual seperti ini dikenal dengan nama Hyang di Jawa dan
Bali dan sampai sekarang masih dimuliakan dalam agama Hindu Dharma di Bali.
PENGHIDUPAN
Mata pencaharian untuk kehidupan
masyarakat prasejarah indonesia berkisaran diantara kehidupan berburu dan meramu
dihutan. Kemudian keadaan alam yang ideal untuk bercocok tanam memungkinkan
upaca untuk tanam padi lahan basah atau sawah ini berkembang sekitar abad ke-8
SM. Ini memungkinkan desa desa mulai berkembang pada abad pertama Masehi. Berkembang
dengan kesatuan bangsa dan sistem kepercayaan mereka. Iklim di jawa yang tropis
dengan intensitas curah hujan tinggi kemudian taah vulkanik memungkinkan untuk
perkembangan tanam padi yang subur.
PENINGGALAN MASA PRASEJARAH
Membahas soal masa-masa
prasejarah tidak lengkap kalau tidak menyebutkan peninggalan dalam masa
prasejarah, diketahui dari berbagai temuan-temuan coretan atau lukisan di
dinding /gua serta di penggalian-penggalian pada situs purbakala. Langsung saja
berikut adalah peninggalan masa prasejarah di nusantara
1.
Situs Gua Putri, di Sumatra Selatan
2.
Lembah Sangiran, sekarang menjadi taman
Purbakala Sangiran
3.
Liang Bua, Pulau flores
4.
Gua Leang-leang, di sulawesi
5.
Situs Gua Perbukitan Sangkulirang, di Kutai
Timur
6.
Situs pasemah, di Lampung
7.
Situs Cibedug, Banten
8.
Situs Pangguyangan, Jawa Barat
9.
Situs Gunungpandang, Jawa Tengah
10.
Situs Dusun Mbolu, di Jawa Timur
11.
Situs Desa Keramas, di Bali
12.
Situs Gua-gua, di Papua (40.000-30.000 SM)
13.
Situs Lukisan tepi pantai di Raja Ampat
14.
Situs Tutari, di kab. Jayapura (periode
megalitikum)
Sudah beberapa contoh dari peninggalan masa-masa prasejarah
saya sebutkan tapi diluar dari itu masih ada banyak lagi peninggalan mungkin
yang belum ditemukan.
Manusia di masa prasejarah ditutut untuk hidup keras karena
mereka harus bertahan hidup dialam yang bebas ini apapun itu kondisinya. Mereka
hidup berpindah pindah tergantung pada hewan buruan belum lagi medan pada zaman
dulu yang tidak menentu, kemudian mereka mengenal cara bercocok tanam walau
masih kadang berburu hewan, dan pada akhirnya mereka mengenal ilmu
perbinatangan yang sangat bermanfaat dalam menunjang kehidupan harian mereka
terutama berlayar dan bertani. Kemajuan yang lebih maju ialah pada saat masa
pra aksara manusia telah mampu membuat peralatan peralatan yang terbuat dari
besi, tembaga, dan perunggu yang di butuh kan untuk manusia itu sendiri
khusunya manusia prasejarah di nusantara ini.
ok makasih .blog yang sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas komentarnya, tunggu postingan selanjutnya.
Hapus